" Heh! Ke perpus yuk Lah. Aku mau pinjem buku nih ", ajak Nimas kepada Sasi saat bel istirahat berbunyi.
" Lah. Ke kantin dulu lah ", tolak Sasi
" Ke perpus lah. Ntar waktunya keburu habis "
" Ke kantin lah. Laper nih! "
" Bentar tok ke perpusnya. Cuma pinjem buku doang. Ayo lah "
" Ya udah. Yuk lah "
Seperti biasa kawan semeja itu jalan bersama dari perpus ke kantin untuk mengganjal perut saat istirahat tiba. Untuk mengisi kebengongan selama di kantin, biasanya mereka membicarakan idola mereka masing-masing. Tapi kali ini Sasi mempunyai berita yang sangat menggemparkan. Apa sih berita itu?
" Mas, aku punya berita heboh nih! ", kata Sasi mengawali pembicaraan
" Ngek? gak enak banget manggilnya 'MAS'. Sejak kapan aku ganti kelamin? ", sembur Nimas
" Yah elah. Masa mau 'NIM' gitu manggilnya? "
" Emang penyakitmu gak bisa disembuhin. Tapi ya sudahlah. terima saja "
" Hahaha. Pasrah nih akhirnya? Ih! serius nih! Aku punya berita heboh bin hot ", kata Sasi memancing kembali ke pembicaraan awal
" Apa sih? Lebay banget ngomongnya "
" Tapi kamu gak boleh bilang ke siapa-siapa. Ini hanya kita berdua yang tau. jadi intinya, dari sekian ratus orang di sekolah ini gak ada yang boleh tau. mengerti? "
" Siap bos. tapi berita apaan sih? ", Nimas mengubah cara duduknya. Ia makin penasaran.
" Kamu pasti tau Lala kan? "
" Tau lah. temen sekelas juga. Emang kenapa sama tu anak? "
" Nah! ternyata dia itu cewek gak bener tau "
" Hah? Maksudnya? "
" Ya dia itu termasuk cewek gak bener kalau dibandingkan dengan ejaan yang disempurnakan. Dia itu suka mainin cowok, terus kalo pacaran suka nyabang sampe lima. Dia juga ganjen gitu sama cowok "
" Ntar duLu. Ganjen itu yang maksudnya gimana? "
" Kamu kalo digosipin sama cowok yang bukan pacarmu suka nggak? "
" Ya enggak lah! Gila apa! " jawab Nimas semangat sampai-sampai Sasi harus mengelap mukanya yang terkena semburan Nimas
" Dia itu malah seneng coba! kamu tau Dudung anak basket kan? "
" Ho-oh tau. terus? "
" Itu si Lala kan suka ndeketin tuh manusia. Terus anak-anak basket yang lain ngomongin mereka. Udah tau gitu kan kita jaga jarak dong. Tapi Lala enggak! Dia malah tambah nempel aja sama Dudung. Padahal kamu tau kan mukanya Dudung kaya gimana? "
" Satu kata. HANCUR. Tapi kok si Lala bisa kaya gitu banget sih soal cowok? " tanya Nimas sembari garuk-garuk kepala
" Ya aku juga gak tau. Tapi di pikir-pikir, di liat-liat bener juga kan? "
" Ih yakin. Il fill nih.."
" Beh.. aku sih udah ngerasa dari dulu "
Lalu bel masuk menghentikan pembicaraan mereka. Mereka buru-buru masuk kelas karena ada ulangan kimia. Bukan karena ingin belajar dahulu. Tapi untuk berfikir bagaimana caranya agar mendapatkan CONTEKAN! Nimas dan Sasi pun lari maraton.
*******
Hari yang cerah untuk nongkrong di kantin saat pelajaran terakhir kosong. Nimas dan Sasi tentunya tak pernah absent untuk ikutan nongkrong di kantin bersama teman-teman sekelas mereka yang lain. Tapi suatu keganjilan di lihat oleh Nimas. Nimas melihat Lala duduk mesra bersama Rio, teman sekelasnya juga yang super ganteng plus super alim. Seketika itu juga didengarnya teman-teman sekelasnya mensuit-suit Lala dan Rio. tapi mereka berdua diam saja. tak menggubris suit-suitan itu. Nimas melongo melihat itu semua. Angan-angannya jauh melayang. Namun bisikan sesat Sasi membuyarkan angan-angan Nimas.
" Eh Mas, Rio udah nembak Lala tau.." Kata Sasi dengan gaya bicara bisikan kalbu
" Hah?! " suara melengkin Nimas sempat membuat semua mata tertuju padanya. Nimas jadi salah tingkah sendiri
" Terus diterima? " Tanya Nimas lagi. Namun kali ini mengikuti gaya Sasi. Dengan bisikan kalbu
" Kayaknya sih diterima. Orang bisa mesra gitu "
" Ya ampun. Dia kan udah punya cowok! "
Tapi Sasi hanya mengangkat bahu. Nimas kembali diam, mencoba melihat kenyataan yang sudah dilihat dan didengarnya. Bayangkan saja, Rio seorang ketua tim Basket sekolah, aktif di PMR, dan juga merupakan seorang siswa yang tiap tahun membawa piala maupun medali olimpiade sains itu bisa berpacaran dengan seorang siswi biasa yang tak terlalu cantik dan tak berprestasi bernama Lala. Pacaran 360 derajat. serasa pacaran balik badan! Tapi kenapa nggak ada yang tahu itu semua? Apa karena Lala ramah? Tapi kenapa orang ramah bisa kayak gitu? hati Nimas bertanya-tanya.
" Kasian Rio ya Si. Andai Rio tau yang sebenernya... " Kata Nimas lirih
" Yah.. kali aja dengan begini Lala bisa berubah jadi lebih baik.." Sahut Sasi
keLuarga berencara :D

mere, bang ben, mbak ria, pere
pamijen dan kalijaga

Jumat, 24 September 2010
kisah Nimas & Sasi di Putih Abu-Abu eps.1 " pacaran baLik badan"
Posted by Maria Sekar S. at 03.50 0 comments
Langganan:
Postingan (Atom)
RF selalu bersama

RF aniversary ke-1 (kurang teguh ma angga)
SATE SUSIS (satuan Lare-Lare sepuLuh siji smada) purwokerto 2010/2011
